Rabu, 13 Juli 2011

MASALAH adalah TANTANGAN

Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin
akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima
dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku!
Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti
pada langkah pertama!

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum
pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu.

Berusahalah terus!

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah,
belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang
yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara
momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi
karya besar.

Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati.
Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda
perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di
atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan
orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun
rela berkorban untuk keberhasilan anda.

Seorang bijak berujar. ”Bila busur anda patah dan anak panah
penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh
hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda.
Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda.
Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai
anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala
semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis
daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.

Kamis, 09 Juni 2011

CINTAILAH IBU

‎• Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang ‎diturunkan diabertanya kepada Tuhan, "Para malaikat di sini mengatakan ‎bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara ‎saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah," kata si bayi.‎
‎• Tuhan menjawab, "Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan ‎menjaga dan mengasihimu." ‎
‎• "Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini ‎cukup bagi saya untuk bahagia." demikian kata si bayi.‎
‎• Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum ‎untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan ‎jadi lebih berbahagia. ‎
‎• Si bayipun bertanya kembali, "Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ‎ingin berbicara kepada-Mu?"‎
‎• Sekali lagi Tuhan menjawab, "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana ‎cara kamu berdoa." ‎
‎• Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, "Saya mendengar ‎bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?“‎
‎• Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu akan ‎melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun." ‎
‎• Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, "Tapi saya ‎akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi."‎
‎• Dan Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu akan menceritakan kepadamu ‎tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali ‎kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu." ‎
‎• Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat ‎terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, "Tuhan, jika saya ‎harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di ‎rumahku nanti?"‎
‎• Tuhanpun menjawab, "Kamu dapat memanggil malaikatmu... IBU..." ‎Kenanglah Ibu yang menyayangimu.......‎
‎• Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika aku pergi .....‎
Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu, ‎tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu ..?‎
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu ? ..dan ‎ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia ‎melihatmu terbaring sakit? ‎
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah ‎tempat kau dilahirkan , Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu ‎rindu akan senyumanmu.‎
Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan duniawi yang selalu membuatmu ‎lupa untuk pulang. ‎
Segeralah jenguk ibumu yang berdiri menantimu di depan pintu bahkan ‎sampai ‎malampun kian larut. Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang ‎akan kau rindukan di masa datang. ‎
ketika ibu telah tiada……………‎
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita, Tak ada lagi ‎senyuman indah ... tanda bahagia. Yang ada hanyalah kamar yang kosong ‎tiada penghuninya, Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari ‎kamarnya.‎
Tak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu makan, tak ada lagi ‎yang rela merawatmu sampai larut malam ketika engkau sakit...‎
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata ‎mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya. ‎
Kembalilah segera ….. peluklah ibu yang selalu menyayangimu ..Ciumlah kaki ‎ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir ‎hayatnya.‎
Kawan berdo'alah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan ‎kasih sayangnya jangan biarkan engkau menyesal di masa datang ‎kembalilah pada ibu yang selalu menyayangimu ..Kenanglah semua - cinta ‎dan kasih sayangnya ...‎
Ibu .. maafkan aku... Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.... ‎

Jumat, 15 April 2011

Kasih Sayang Seorang Ibu

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai
balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.Sebagai
balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli
kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau
minta diturunkan jauh daripintu gerbang agar kau tidak malu di depan
teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?".
Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu
urusan orang!"
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus
untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak
ingin seperti Ibu."
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus
perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke
Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk
rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa
jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan
bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau
mengeluh/'Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500
km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat
bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan
padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta
ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu,
saya sibuk sekali, nggak ada waktu."
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlu-kan
perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif
orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari. dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau
teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang
menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH
SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI
DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN
CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

Kamis, 31 Maret 2011

SUMBER ILMU.....: MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL

SUMBER ILMU.....: MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL

MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL

Menyiapkan Generasi Unggul
Dec 12th, 2010 • Category: Titik Pandang Nurani – Hanif Hannan

Kalau ingin memanen untuk bekal beberapa bulan kedepan, tanamlah padi. Kalau ingin memanen beberapa tahun kedepan, tanamlah mangga. Tapi kalau tetap ingin memanen sampai puluhan dan ratusan tahun kedepan, bahkan hasilnya dibawa sampai akhirat, tanamlah generasi unggul. Yaitu anak-anak yang shalih dan shalihah. Sebab dengan merekalah perjuangan kita diteruskan. Melalui merekalah pahala kebaikan akan mengalir pada diri kita. Melalui doanya, segala dosa kita terampuni.

Kita tentu merindukan generasi yang membahagiakan dunia dan akhirat, bukan? Bagaimana menyiapkannya?

Bibit Unggul

Buah mangga yang manis hanya bisa dipanen dari mangga yang manis pula. Kalau Anda menanam mangga yang masam, yang Anda petik mangga yang masam pula. Karena itu pastikan bibit yang Anda tanam adalah mangga yang manis, kalau Anda ingin memanen mangga yang manis.

Kalau kita ingin mendapatkan anak yang shalih, pastikan anak kita berasal dari bibit yang shalih pula. Bibit anak tentu saja keluar dari kedua orang tuanya. Karena itu terkait dengan menyiapkan generasi yang unggul, dalam Islam tidak hanya bagaimana merawat setelah lahir. Tetapi sejak orang akan menikah hendaknya memilih pasangan yang baik. Dari pasangan yang shalih dan shalihah dapat diharapkan lahir anak yang shalih dan shalihah pula.

Biasanya seseorang dinikahi karena cantiknya (tampannya), hartanya, nasabnya, atau agamanya. Harapannya tentu semua kriteria terpenuhi. Tapi kalau tidak, Rasulullah memberi petunjuk :

“Hendaklah engkau memilih yang kokoh agamanya tentu akan menenangkan dirimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jadi yang dilihat dulu agamanya dan akhlaknya. Tanpa melihat akhlak dan agamanya, cantik (tampan), nasab, harta, bisa berbalik menjadi fitnah. Pasangan yang memiliki akhlak yang buruk, akan menurunkan karakter itu pada anak-anaknya. Misal orang tua yang materialis, biasanya juga banyak melahirkan anak-anak yang materialis. Tapi kalau orang tua ahli beramal, juga akan menurunkan potensi itu pada anak-anaknya. Jika memilih pasangan ini mengikuti petunjuk di atas, Insya Allah hasilnya juga akan melahirkan anak-anak yang shalih.

Dalam proses ikhtiar tersebut, jangan lupa memohon bimbingan Allah. Misalnya melalui shalat istikharah. Jauhkan pilihan dari dominasi nafsu. Sebab pasangan yang kita pilih bukan untuk bersenang-senang sebulan dua bulan, tetapi untuk menurunkan generasi pelanjut. Kita berserah diri kepada Allah. Dialah Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengatur.

Lingkungan Kondusif

Meski bibit mangga unggul, kalau tanah dan lingkungannya tidak kita perhatikan, hasilnya juga kurang baik. Pun demikian dengan anak-anak kita. Hendaklah lingkungan pertumbuhan pada masa anak-anak, benar-benar kita perhatikan. Berbagai hal yang berada di sekitar mereka, yang didengar, dilihat, dan dirasa, akan direkam dalam hati anak dan akan berpengaruh besar saat dewasa. Anak yang berada dalam suasana batin yang ikhlas dan saling menghormati, akan tumbuh menjadi anak-anak yang bisa menghormati orang lain. Tetapi kalau lingkungannya materialis dan egois, pertumbuhan jiwa mereka juga akan terkontaminasi. Segala kebiasaan orang tua akan dilihat anak-anaknya. Dan akan menjadi contoh. Karena itu, bapak dan ibu hendaklah mempunyai kebiasaan yang baik agar menjadi contoh yang baik juga.

Tentang peran kedua orang tua, Syaikh Abu Hamid al Ghazali mengatakan: ”Ketahuilah bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang masih bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya.”

Berikan panggilan yang baik pada anak-anak. “Wahai anak shalih”, tentu akan memberi kesan yang memotivasi pada anak. Terekam dalam benaknya; ”Saya anak shalih jadi saya harus berbakti.” Tentu beda dengan; ”Hai anak nakal.” Julukan negatif ini akan terekam dalam benak hati anak. ”Saya anak nakal. Wajar kalau saya mbalelo.” Fitrah anak yang suci tentu akan lebih sesuai jika diberi nama yang baik dan suci. Rasulullah sangat memberi perhatian dalam hal ini:

Diriwayatkan dari Whb Al Khats`ami bahwa Rasulullah bersabda: ”Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang sangat disukai Allah Ta`ala, yaitu Abdullah (hamba Allah) dan Abdurrahman (hamba Yang Maha Pengasih). Sedang nama yang paling manis yaitu Haris (penjaga) dan Hammam (yang bercita-cita tinggi) dan nama yang sangat jelek yaitu Harb (perang) dan Murrah (pahit)” (HR. Abu Daud An Nasa`i).

Pendidikan Tauhid

Selain kemampuan intelektualnya, aspek spiritualnya janganlah dilupakan. Masa anak-anak, masa yang baik untuk memberikan bekal kesadaran tauhid. Kalau terlambat, apalagi sudah berumur remaja akan sulit mengarahkannya. Ibarat pohon sudah bengkok, agak sulit meluruskannya.

Bahkan penanaman tauhid ini sudah dilakukan saat anak baru lahir. Kita disunnahkan untuk menyerukan adzan di telinga bayi. Kesan pertama mendengarkan alunan kalimat tauhid ini tentu akan terpatri dalam hati.

Abu Rafi` RA menuturkan: ”aku meilhat Rasulullah memperdengarkan adzan pada telinga Hasan Bin Ali ketika dilahirkan Fatimah.” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).

Dengan kasih sayang, didiklah anak mengenal Allah. Mislanya, saat ditepi pantai lakukan dialog kecil. “Luas sekali ya lautan itu. Siapa yang meciptakan lautan yang indah ini?” “Allah…subhanallah …” Tentu sang anak akan kian takjub. Tidak hanya kagum melihat lautan, tetapi juga sangat kagum dengan kebesaran Allah. Saat demikian itu kita mengukir kesadaran tauhid dalam jiwanya.

“Betapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah. Tidaklah ananda ingin berterimakasih kepada-Nya? Sujud dan ruku` menghadapnya?” dengan menyentuh kesadarannya, perintah agama bukan lagi sebagai beban yang menyiksa, tetapi panggilan hati yang akan dilakukan dengan senang hati dan ikhlas.

Jangan lupa sertakan doa. Hadirkan hati ini ke haribaan Allah. Kita pasrah dan ikhlas kepada-Nya. Mengakui betapa lemahnya diri ini menghantar anak yang shalih. Kita hanya bisa berikhtiar, tetapi Allah-lah yang memberi hidayah. Dia Maha Kuasa, Maha Pengasih Dan Maha Penyayang. Saat hati ini dalam keadaan khusyu`, ikhlas, dan pasrah, sampaikan permohonan pada-Nya.

Rabbi habli minash shalihin.. (Wahai Tuhanku, karuniakan padaku anak yang shalih…)

Upaya menghantarkan bertauhid sejak dini pada mereka itu kan menjadi pondasi yang kokoh bagi jiwanya saat mereka dewasa. Dengan semata mencari ridha Allah, segala kelebihan dan keahliannya akan digunakan untuk memberi manfaat bagi sesama. Mereka kelak bisa menjadi orang yang profesional sekaligus spritual. Inilah orang terbaik yang sebenarnya yang akan membawa kebahagiaan yang hakiki.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat sesamanya.’’ (Al Hadist)

Karena itu dari sekian investasi yang telah kita lakukan, janganlah lupa menyiapkan generasi unggul ini.

Selasa, 15 Februari 2011

SUMBER ILMU.....: Menumbuhkan Kreatifitas Anak

SUMBER ILMU.....: Menumbuhkan Kreatifitas Anak

Menumbuhkan Kreatifitas Anak

MENUMBUHKAN KREATIVITAS ANAK
March 13th, 2009 in BERMAIN&PERMAINAN, PENDIDIKAN, PSIKOLOGI ANAK, TUMBUH KEMBANG ANAK |
Ternyata tak cuma intelegensi saja yang kini harus dimiliki untuk mengarungi kehidupan yang semakin ketat. Kreativitas pun tak kalah bergunanya. Kreativitas haruslah dikembangkan sejak dini pada diri seorang anak. Peran utama orang tua dan guru haruslah sinergi dalam memberikan rangsangan kepada anak mengembangkan sebuah kreativitas. Juga haruslah berusaha melihat lebih jauh dan lebih mendalam proses si anak dalam mencapai suatu tujuan dan tidak sekadar menginginkan hasil secepat-cepatnya, karena kreativitas adalah sebuah proses.
Beri Rangsangan
Hal-hal dibawah ini harus dilakukan orang tua ataupun guru agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya, seperti :
1. Menciptakan lingkungan yang aman dan memberikan kebebasan bagi anak dalam mengungkapkan pendapat, perasaan dan sikapnya
2. Orang tua atau guru harus menghormati anak sebagai individu, menghargai keunikan anak.
3. Orang tua atau guru jangan menghargai prestasi anak hanya dengan rangking
4. Orang tua atau guru harus dapat menjadi model atau panutan bagi anak.
5. Orang tua atau guru harus menghargai kreativitas dan keingintahuan anak akan sesuatu., jadi sebuah keharusan bagi orang tua atau guru untuk belajar, mengikuti semua perkembangan yang ada agar dapat mengimbangi rasa ingin tahu anak.
6. Orang tua atau guru harus dapat menunjang kegiatan anak.
7. Orang tua atau guru dapat menjadikan anak mandiri dan dapat mengambil keputusan sendiri.
8. Memberikan pujian pada anak bila mereka melakukan sesuatu dengan baik dan mulai mengurangi hukuman.
9. Sering berkomunikasi secara dua arah dengan anak. Gunakan teknik bertanya, sehingga memancing diskusi dengan merangsang rasa keingintahuan anak.
Umumnya anak-anak yang kreatif memiliki sikap mandiri. Suatu “tekanan”, kekuatan yang mendorong baik dari lingkungan maupun dari diri sendiri kadang juga diperlukan agar anak bisa kreatif. Namun selain itu terdapat dua faktor yang mempengaruhi kreativitas, sehingga setiap anak akan memiliki tingkat kreativitas yang berbeda-beda. Kedua faktor tersebut adalah faktor yang timbul secara alami atau bawaan yang berasal dari genetik dan faktor pengalaman atau lingkungan.
Artikel yang Berkaitan:
1. Ibu Berperan Besar pada Kreativitas Anak Yang harus diperjuangkan sekarang ini adalah budaya unggul dan berprestasi....
2. FUNGSIKANLAH OTAK KANAN ANAK Kemajuan zaman yang kian cepat akhir-akhir ini memang membawa berbagai...
3. Bermain Tumbuhkan Potensi Anak Mengembangkan potensi anak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Permainan...
4. Strategi Pembelajaran Sentra Persiapan (readiness centre) Sentra persiapan adalah pusat kegiatan bermain untuk mempersiapkan anak mengenal...
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Kelompok umur sampai 3 bulan bayi 3 bulan A. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai...

Selasa, 01 Februari 2011

peran seorang istri dalam rumah tangga

Fungsi Wanita dalam rumah tangga
Laki-laki yang bekerja dengan susah payah memeras keringat di luar rumah memerlukan seorang istri yang dapat menyenangkan, melegakan, menenangkan, melepaskan rasa penat badan maupun pikiran dan memberikan harapan serta semangat baru untuk menunaikan tugas-tugasnya pada hari-hari berikutnya. Tugas istri semacam ini mustahil dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh wanita karir. Sebab si wanita karir yang sepanjang hari bekerja di luar rumah, juga menghadapi problem dan beban mental yang sangat besar, bahkan mungkin lebih berat dengan apa yang dialami oleh si laki- laki.
Dalam keadaan semacam ini, akhirnya timbul pertanyaan: "Apakah suami yang menghibur istri, ataukah istri yang menghibur suami, ataukah kedua- duanya sibuk dengan kepenatan sendiri, sehingga sama-sama bersikap acuh? Ataukah masing-masing mencari hiburan sendiri-sendiri, atau ke luar rumah bersama-sama mencari hiburan, ataukah sebaiknya mempraktekkan cara hidup kumpul kebo, supaya jika timbul kebosanan tidak menimbulkan tanggung jawab yang lebih berat?
Jika terjadi kehidupan rumah tangga semacam ini, maka baik suami maupun istri akan sama-sama menderita pahit dan getir, dan anak-anak yang tinggal dalam rumah tangga demikian hanya akan menyaksikan kebingungan dan sandiwara yang menyesakkan nafas. Generasi baru Eropa yang hidup di bawah sistem masyarakat yang mendewakan emansipasi dan wanita karir telah mengalami keterasingan, kegelisahan, kekacauan, dan kegoncangan mental. Statistik kemelut kehidupan Barat sendiri menjadi bukti betapa besarnya dampak negatif terhadap kehidupan anak-anak, para suami dan para istri sendiri di tengah masyarakat mereka.
Padahal di dalam hadits-hadits Rasulullah disebutkan mengenai ciri-ciri istri yang shalih, yaitu sebagai berikut:
1. Melegakan hati bila dilihat.
Hal ini tersebut di dalam hadits Ibnu Majah dari sahabat Abu Umamah AI-Bahily. "Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah taqwa kepada Allah,maka tidak ada sesuatu paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shaleh, yaitu; taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, nrima bila diberi janji, dan menjaga kehormatan dirinya dan suaminya, ketika suaminya pergi. " (HR. 1bnu Majah)
2. Dapat diberi amanah
Halini diriwayatkan oleh sahabat Sa' ad bin Abi Waqash bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ada tiga macam keberuntungan, yaitu : 1.istri yang shalihah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu. 2. Kuda yang penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu menyusul temen-temanmu.3.Rumah besar yang banyak didatangi tamu.” (HR.Hakim)
3. Memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir.
Hal ini Allah firmankan di dalam QS. 30: 21
"Di antara tanda kekuasaan-Nya , yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) bagi kaum yang berpikir. "
4. Membantu memelihara akidah dan ibadah.
Hal ini dinyatakan Rasulullah dalam sabdanya: "Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang shalihah, maka sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah di dalam memelihara separuh lainnya. " (HR. Thabrani dan Hakim).
Ketentuan ilahi yang telah menempatkan laki- laki dan wanita pada fungsi masing-masing sesuai dengan fitrahnya, adalah suatu aksioma yang tidak dapat berubah. Segala sesuatu yang ada di alam ini, Allah telah berikan fungsi dan tugas yang bersifat paten. Bumi yang ditakdirkan berputar pada porosnya, begitu pula bulan dan bintang menjadikan segala yang ada di dunia berjalan dengan teratur dan nyaman untuk dihuni. Maka begitu pulalah halnya dengan fungsi dan tugas yang dibebankan kepada laki-laki dan wanita di dunia ini. Jikalau kita mencoba untuk melanggar aksioma Ilahiyah ini.
maka malapetakalah yang akan menjadi hasilnya dan kita harus siap menerima segala akibat kehancurannya. Sebaliknya, kalau kita mentaati secara tuntas apa yang sudah menjadi aksioma Ilahiyah ini, maka kesehjateraan, ketenangan, kedamaian, persaudaraan, persatuan dan kenikmatan dunia ini selalu dapat kita rasakan dengan tiada terkirakan. Karena Allah akan Melimpahkan segala rahmat-Nya kepada umat manusia yang mau patuh dan taat kepada ketentuan-Nya. Marilah kita meniti jalan mencapai kebaikan.

Rabu, 19 Januari 2011

kiat-kiat dalam pergaulan

Pergaulan


1. Apabila seorang datang langsung berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)

2. Lakukanlah ziarah dengan jarang-jarang agar lebih menambah kemesraan. (HR. Ibnu Hibban)

3. Laki-laki memberi salam kepada wantia dan wanita jangan memberi salam kepada laki-laki. (HR. Ad-Dainuri)

4. Apabila kamu saling berjumpa maka saling mengucap salam dan bersalam-salaman, dan bila berpisah maka berpisahlah dengan ucapan istighfar. (HR. Ath-Thahawi)

5. Sahabat Anas Ra berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw agar jawaban kami tidak lebih daripada "wa'alaikum". (HR. Ad-Dainuri).

Penjelasan:
Yakni ketika orang non muslim (Yahudi, Nasrani, dan lain-lain) memberi salam kepada seorang muslim maka jawabannya tidak boleh lebih dari: "Wa'alaikum," artinya: "Dan juga bagimu". Namun jika yang mengucapkan salam tersebut orang Islam, maka kita harus membalasnya dengan ucapan yang lebih baik, atau minimal sama. Firman Allah, "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." (Surat 4. AN NISAA' - Ayat 86)

6. Apabila dua orang muslim saling berjumpa lalu berjabatan tangan dan mengucap "Alhamdulillah" dan beristighfar maka Allah 'Azza Wajalla mengampuni mereka. (HR. Abu Dawud)

7. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)

8. Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara rahasia) dan meninggalkan orang yang ketiga (karena hal tersebut akan menimbulkan kesedihan dan perasaan tidak enak baginya). (HR. Bukhari)

9. Apabila seorang bertamu lalu minta ijin (mengetuk pintu atau memanggil-manggil) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu) maka hendaklah ia pulang. (HR. Bukhari)

10. Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di tempat yang ditunjuk kaum itu sebab mereka lebih mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka. (HR. Ath-Thabrani)

11. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)

12. Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)

13. Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai kelestarian atas keakraban kawan lama, maka peliharalah kelangsungannya. (HR. Ad-Dailami)

14. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

15. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)

16. Barangsiapa mengintip-intip rumah suatu kaum tanpa ijin mereka maka sah bagi mereka untuk mencolok matanya. (HR. Muslim)

17. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)

18. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)

19. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak (toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')

20. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)

21. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR. Ath-Thabrani)

22. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)

23. Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu. (HR. Al-Baihaqi)

24. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)

25. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)

26. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

27. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)

28. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)

29. Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)

30. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR. Al-Baihaqi)

31. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah (membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)

32. Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)

33. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)

34. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu) kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)

35. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)

36. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)

37. Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan Tirmidzi)

38. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)

39. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)

40. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak boleh ada paksaan. (HR. Malik)

41. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)

42. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)

43. Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

44. Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)

45. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)

46. Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press
________________________________________
.:: HaditsWeb ::.
Islam sebagai agama paripurna para Rasul, tidak membiarkan fitnah itu mengembara tanpa batas, Islam telah mengatur dengan tegas bagaimana menyalurkan cinta, juga bagaimana batas pergaulan antara dua insan lawan jenis sebelum nikah, agar semuanya tetap berada dalam koridor etika dan norma yang sesuai dengan syari’at.

Inilah sebagian etika pergaulan laki-laki dengan wanita selain mahram, yang mana apabila seseorang melanggar semuanya atau sebagiannya saja akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah SAW bersabda :”Sesungguhnya Alloh menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya, zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan-angan, lalu farji yang akan membenarkan atau mendustakan semuanya”.

Padahal Alloh ta’ala telah melarang perbuatan zina dan segala sesuatu yang bisa mendekati perzinaan, sebagaimana firmanNya :
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ : 32).

Hukum Pacaran
Setelah memperhatikan ayat dan hadits di atas, maka tidak diragukan lagi bahwa pacaran itu haram, karena beberapa sebab berikut :
1. Orang yang sedang pacaran tidak mungkin menundukan pandangannya terhadap kekasihnya.
2. Orang yang sedang pacaran tidak akan bisa menjaga hijab.
3. Orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan kekasihnya, baik didalam rumah atau di luar rumah.
4. Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.
5. Pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan.
6. Orang yang sedang pacaran, bisa dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya.
Dalam kamus pacaran, hal-hal tersebut adalah lumrah dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkan pacaran, lalu bagaimana kalau semuanya?.